>

Contoh CERPEN berdasarkan Pengalaman yang Tak Terlupakan.

Senin, 06 Januari 20141komentar

Ass..wr.wb.....
Hay sahabat Bibit Ilmu Blog, Bibit Ilmu Blog ingin memberikan contoh CERPEN berdasarkan Pengalaman nhic...
Cerpen ini menceritakan seorang anak yang sedang memanfaatkan liburannya dengan mengikuti Pra PORDA cab.olahraga Pencak Silat. Anak itu bernama Fauzan, hmptz' cerita yang satu ini sangat menarik untuk dibaca.......
lebih jelasnya silahkan sobat Bibit Ilmu Blog membaca cerpen ini.....



                                           Berlibur pada Pra PORDA


Pada saat liburan semester 2, Fauzan dan teman-teman seperguruannya berangkat ke Luwu, Sulawesi Selatan untuk mengikuti Pra PORDA Pencak Silat khusus provinsi Sulawesi Selatan. Fauzan mengikuti pertandingan seni ganda bersama sahabatnya yang bernama Raslan, teman-teman Fauzan yang bernama Rizma, Ikha, Herul, Alvin, dan Ishas masuk kelas faighter. Sedangkan senior Fauzan yang bernama Kak Hamid dan Kak Rohani mengikuti seni tunggal, Kak Adhy masuk seni wiraloka bersama kak Nas dan Kak Hamid, Kak Dhinda dan Kak Dahlia masuk kelas tanding. Adapun teman Fauzan yang ikut ke Luwu tetapi dia tidak ikut bertanding, mereka akan menjadi asisten atlit saat sampai di tujuan. Mereka bernama Arma dan Aco. Fauzan dan teman-temannya berangkat dengan menggunakan 2 mobil. Laki-lakinya satu mobil, perempuan dan pelatihnya di mobil yang satu.

Mereka berangkat disore hari dan sampai ditujuan sekitar pukul 7 malam. Dalam perjalanan Fauzan dan  Arma mengalami sakit kepala dan pusing akibat jalanan yang kurang baik, walau begitu Fauzan dan Arma tetap ceria meski rasanya sangat menyiksa karena dalam perjalanan teman-teman dan seniornya selalu saja membuat canda dan kelujuan. Ketika mobil kami singgah di pertamina untuk mengisi bensi mobil yang dikendarai Fauzan muntah akibat kepalanya pusing sekali. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju kabupaten Luwu.

Suara adzan maghrib telah terdengar, menandakan mereka akan melaksanakan sholat maghrib. Mobil mereka berhenti disuatu mesjid lalu Fauzan dan yang lainnya segera mengambil air wudu kemudian masuk ke dalam mesjied untuk sholat. Habis sholat mereka langsung melanjutkan perjalanan.

Beberapa jam telah berlalu, akhirnya mereka tiba di rumah penduduk kabupaten Luwu yang sudah disiapkan oleh panitia Pra PORDA  Pencak Silat  kepada kontingen Wajo. Sesampainya disana Fauzan dan yang lainnya langsung disapa oleh pemilik rumah dan menunjukkan kepada mereka bagian-bagian rumahnya  sekaligus menunjukkan Fauzan dan temannya kamar wanita dan pria. Selanjutnya mereka menyimpan barang-barang mereka lalu berkumpul sejenak untuk membicarakan pembagian kelompok untuk membersihkan rumah, memasak, ke pasar, dan lain-lain. Habis pembagian kelompok Fauzan dan Raslan segera menuju kamar untuk istirahat dan tidur sedangkan yang lainnya masih beraktivitas; ada yang minum copy, sms’an, main domino, bersih-bersih kamar, dan lain-lain.

Esok harinya. Subuh-subuh Fauzan, Raslan, dan Kak Hamid bangun dan pergi ke mesjied terdekat untuk sholat subuh. Sepulang dari sholat subuh mereka bertiga segera mandi dan bersiap-siap berangkat ke Gedung Simpursia untuk pelaksanaan pembukaan Pra PORDA pencak silat tahun 2013. Sesampainya di tujuan Fauzan bersama yang lainnya segera masuk di Gedung Simpursia, disana mereka melihat banyak atlit silat dari berbagai kabupaten / kota yang ada di Sulawesi Selatan bahkan ada juga atlit nasional dan atlit PON.

Selesai pembukaan langsung juga dimulai pertandingan faighter. Sekarang giliran Kak Dahlia, Rizma, herul, kak adhy, dan Ikha yang akan main faighter. Sayangnya hanya Ikha yang menang, Ikha berhasil menang telak karena membuat lawannya K.O dan membuat gigi lawannya tercabut. Yang membuat Kak Dahlia kalah karena dia tidak pernah melakukan tendangan, dia selalu mengandalkan step atau pukulan. Alasannya sich kakinya gemeteran.

Malamnya, yang bertanding Kak Dhinda, Ishas, Alvin, dan Ikha. Lagi-lagi semuanya kalah, namun Ikha dan kak Dhinda wajar kalah. Bagaimana tidak kak Dhinda melawan Elis dari kabupaten Soppeng yang sudah berstatus Atlit PON dan sudah memiliki anak lalu kak dhinda waktu itu masih duduk di bangku SMP kelas 2, sedangkan Ikha kalah karena waktu itu dia lagi demam dan badanya panas sekali.

Hari kedua, diantara mereka tidak ada yang bertanding kecuali Ikha untuk memperebutkan 1 tiket ke Bantaeng untuk mengikuti perlombaan selanjutnya yang lebih bergengsi lagi  yaitu PORDA. Ikha akan tanding dimalam hari untuk itu pelatih mereka secepatnya membawa Ikha ke rumah sakit untuk berobat agar cpt sembuh dan bisa ikut tanding memperebutkan 1 tiket ke PORDA. Malamnya Fauzan tidak ikut menonton Ikha tanding soalnya dia ingin menemani Raslan dipenginapan karena kesehatannya sedikit terganggu. Tengah malam barulah anak-anak pulang dari gelanggangg dan menyampaikan bahwa Ikha telah kalah, berita ini begitu didengar oleh Fauzan dan raslan membuat mereka berdua sedih karena kontingen Wajo yang masuk faighter sudah gugur semua dan yang bisa diharapkan tinggal’lah pertandingan seni.

Hari ketiga giliran pertandingan seni, Fauzan dan Raslan, Kak Hamid, Kak Adhy, Kak Nazt, dan Kak Rohani akan tampil nanti. Mereka bergegas menuju ke Gedung Simpursia. Sampainya disana Fauzan, Raslan, Kak Rohani, dan Kak Hamid berpakaian tambahan untuk bermain Ganda dan Tunggal. Yang tampil pertama kebetulan Kak Hamid pada Tunggal Putra dan Kak Rohani tampil kedua pada tunggal putri. Setelah semua seni tunggal ditampilkan diumumkan juga nilai masing-masing pesilat yang barusan tampil. Setelah diumumkan ternyata Kak Hamid dan Kak Rohani gugur karena Kak Hamid hanya juara 3 grub dan kak Rohani hanya juara 5 grub, sedangkan yang bisa lolos hanya juara 1 dan 2 dari grub. Satu grub terdiri dari 8 pesilat. Setelah diumumkan giliran pertandingan Ganda PA-PI

“ Akhirnya tiba giliranku “ kata Fauzan. Fauzan dan Raslan menuju ke gelanggang untuk tampil. Hati Fauzan dan Raslan sangat tegang karena ini perlombaan perdana mereka berdua pada Pencak Silat. Setelah Fauzan dan Raslan tampil di susul giliran kabupaten Palopo. Karena dia tampil yang kedua dari yang terakhir, jadi setelah kontingen Palopo tampil akan diumumkan nilai dari masing-masing pasangan ganda silat dari tiap kontingen. Setelah diumumkan ternyata Fauzan dan Raslan tidak lolos, mengetahui tidak lolos Fauzan cukup kecewa dan Raslan bersama pelatihnya memberikan Fauzan semangat agar Fauzan dan Raslan akan belajar dari pengalaman dan pada pertandingan lain waktu Fauzan dan Raslan dapat mendapat medali dan juara.

Setelah diumumkan yang lolos kebabak final seni Ganda, giliran pertandingan seni beregu ( wiraloka ). Yang akan mewakili kontingen Wajo dalam seni beregu adalah kak Nazt, Kak Adhy, dan Kak Hamid. Dan lagi-lagi kontingen Wajo gugur, katanya dari juri “ wiraloka yang ditampilkan kontingen Wajo mendapat nilai paling tinggi namun didiskualifikasi karena waktunya yang terlalu cepat “. Dengan demikian semua atlit Wajo sudah gugur. Mereka semua bergegas kembali ke penginapan untuk beres-beres dan pamit pulang kepada pemilik rumah.

Setelah pamit mereka berangkat kembali pulang di rumah masing-masing. Sesampainya Fauzan dirumahnya. Fauzan merasa ada yang aneh, mungkin karena di Luwu 3 hari ini Fauzan dan teman-temannya satu rumah dan sekarang tinggal dirumah masing-masing. Dirumah, Fauzan menceritakan pengalamannya yang tidak akan dia lupakan ini kepada ibu dan kakak sepupunya.

Sumber: http//bibitilmu.blogspot.com/2014/01/Contoh-CERPEN-berdasarkan-Pengalaman-yang-Tak-Terlupakan.html
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

6 Mei 2016 pukul 04.46

Waw. Mantap teman. Terimakasih
menang BERSAMA
Hidup Adalah Perjuangan

Posting Komentar

 
My Account : Twitter
Copyright © 2013. Bibit Ilmu - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger