Hay sahabat Bibit Ilmu Blog, Bibit Ilmu Blog ingin memberikan contoh CERPEN berdasarkan Pengalaman nhic...
Cerpen ini menceritakan seorang anak yang sedang memanfaatkan liburannya dengan mengikuti Pra PORDA cab.olahraga Pencak Silat. Anak itu bernama Fauzan, hmptz' cerita yang satu ini sangat menarik untuk dibaca.......
lebih jelasnya silahkan sobat Bibit Ilmu Blog membaca cerpen ini.....
Berlibur pada Pra PORDA
Pada saat liburan semester 2, Fauzan dan teman-teman
seperguruannya berangkat ke Luwu, Sulawesi Selatan untuk mengikuti Pra PORDA
Pencak Silat khusus provinsi Sulawesi Selatan. Fauzan mengikuti pertandingan
seni ganda bersama sahabatnya yang bernama Raslan, teman-teman Fauzan yang
bernama Rizma, Ikha, Herul, Alvin, dan Ishas masuk kelas faighter. Sedangkan
senior Fauzan yang bernama Kak Hamid dan Kak Rohani mengikuti seni tunggal, Kak
Adhy masuk seni wiraloka bersama kak Nas dan Kak Hamid, Kak Dhinda dan Kak
Dahlia masuk kelas tanding. Adapun teman Fauzan yang ikut ke Luwu tetapi dia
tidak ikut bertanding, mereka akan menjadi asisten atlit saat sampai di tujuan.
Mereka bernama Arma dan Aco. Fauzan dan teman-temannya berangkat dengan
menggunakan 2 mobil. Laki-lakinya satu mobil, perempuan dan pelatihnya di mobil
yang satu.
Mereka berangkat disore hari dan sampai ditujuan
sekitar pukul 7 malam. Dalam perjalanan Fauzan dan Arma mengalami sakit kepala dan pusing akibat
jalanan yang kurang baik, walau begitu Fauzan dan Arma tetap ceria meski
rasanya sangat menyiksa karena dalam perjalanan teman-teman dan seniornya
selalu saja membuat canda dan kelujuan. Ketika mobil kami singgah di pertamina
untuk mengisi bensi mobil yang dikendarai Fauzan muntah akibat kepalanya pusing
sekali. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju kabupaten Luwu.
Suara adzan maghrib telah terdengar, menandakan mereka
akan melaksanakan sholat maghrib. Mobil mereka berhenti disuatu mesjid lalu
Fauzan dan yang lainnya segera mengambil air wudu kemudian masuk ke dalam
mesjied untuk sholat. Habis sholat mereka langsung melanjutkan perjalanan.
Beberapa jam telah berlalu, akhirnya mereka tiba di
rumah penduduk kabupaten Luwu yang sudah disiapkan oleh panitia Pra PORDA Pencak Silat kepada kontingen Wajo. Sesampainya disana
Fauzan dan yang lainnya langsung disapa oleh pemilik rumah dan menunjukkan
kepada mereka bagian-bagian rumahnya
sekaligus menunjukkan Fauzan dan temannya kamar wanita dan pria. Selanjutnya
mereka menyimpan barang-barang mereka lalu berkumpul sejenak untuk membicarakan
pembagian kelompok untuk membersihkan rumah, memasak, ke pasar, dan lain-lain. Habis
pembagian kelompok Fauzan dan Raslan segera menuju kamar untuk istirahat dan
tidur sedangkan yang lainnya masih beraktivitas; ada yang minum copy, sms’an,
main domino, bersih-bersih kamar, dan lain-lain.
Esok harinya. Subuh-subuh Fauzan, Raslan, dan Kak
Hamid bangun dan pergi ke mesjied terdekat untuk sholat subuh. Sepulang dari
sholat subuh mereka bertiga segera mandi dan bersiap-siap berangkat ke Gedung
Simpursia untuk pelaksanaan pembukaan Pra PORDA pencak silat tahun 2013.
Sesampainya di tujuan Fauzan bersama yang lainnya segera masuk di Gedung
Simpursia, disana mereka melihat banyak atlit silat dari berbagai kabupaten /
kota yang ada di Sulawesi Selatan bahkan ada juga atlit nasional dan atlit PON.
Selesai pembukaan langsung juga dimulai pertandingan
faighter. Sekarang giliran Kak Dahlia, Rizma, herul, kak adhy, dan Ikha yang
akan main faighter. Sayangnya hanya Ikha yang menang, Ikha berhasil menang
telak karena membuat lawannya K.O dan membuat gigi lawannya tercabut. Yang
membuat Kak Dahlia kalah karena dia tidak pernah melakukan tendangan, dia
selalu mengandalkan step atau pukulan. Alasannya sich kakinya gemeteran.
Malamnya, yang bertanding Kak Dhinda, Ishas, Alvin,
dan Ikha. Lagi-lagi semuanya kalah, namun Ikha dan kak Dhinda wajar kalah.
Bagaimana tidak kak Dhinda melawan Elis dari kabupaten Soppeng yang sudah
berstatus Atlit PON dan sudah memiliki anak lalu kak dhinda waktu itu masih
duduk di bangku SMP kelas 2, sedangkan Ikha kalah karena waktu itu dia lagi
demam dan badanya panas sekali.
Hari kedua, diantara mereka tidak ada yang bertanding
kecuali Ikha untuk memperebutkan 1 tiket ke Bantaeng untuk mengikuti perlombaan
selanjutnya yang lebih bergengsi lagi
yaitu PORDA. Ikha akan tanding dimalam hari untuk itu pelatih mereka
secepatnya membawa Ikha ke rumah sakit untuk berobat agar cpt sembuh dan bisa
ikut tanding memperebutkan 1 tiket ke PORDA. Malamnya Fauzan tidak ikut
menonton Ikha tanding soalnya dia ingin menemani Raslan dipenginapan karena
kesehatannya sedikit terganggu. Tengah malam barulah anak-anak pulang dari
gelanggangg dan menyampaikan bahwa Ikha telah kalah, berita ini begitu didengar
oleh Fauzan dan raslan membuat mereka berdua sedih karena kontingen Wajo yang
masuk faighter sudah gugur semua dan yang bisa diharapkan tinggal’lah
pertandingan seni.
Hari ketiga giliran pertandingan seni, Fauzan dan Raslan,
Kak Hamid, Kak Adhy, Kak Nazt, dan Kak Rohani akan tampil nanti. Mereka bergegas
menuju ke Gedung Simpursia. Sampainya disana Fauzan, Raslan, Kak Rohani, dan
Kak Hamid berpakaian tambahan untuk bermain Ganda dan Tunggal. Yang tampil pertama
kebetulan Kak Hamid pada Tunggal Putra dan Kak Rohani tampil kedua pada tunggal
putri. Setelah semua seni tunggal ditampilkan diumumkan juga nilai
masing-masing pesilat yang barusan tampil. Setelah diumumkan ternyata Kak Hamid
dan Kak Rohani gugur karena Kak Hamid hanya juara 3 grub dan kak Rohani hanya
juara 5 grub, sedangkan yang bisa lolos hanya juara 1 dan 2 dari grub. Satu
grub terdiri dari 8 pesilat. Setelah diumumkan giliran pertandingan Ganda PA-PI
“ Akhirnya tiba giliranku “ kata Fauzan. Fauzan dan
Raslan menuju ke gelanggang untuk tampil. Hati Fauzan dan Raslan sangat tegang karena
ini perlombaan perdana mereka berdua pada Pencak Silat. Setelah Fauzan dan
Raslan tampil di susul giliran kabupaten Palopo. Karena dia tampil yang kedua
dari yang terakhir, jadi setelah kontingen Palopo tampil akan diumumkan nilai
dari masing-masing pasangan ganda silat dari tiap kontingen. Setelah diumumkan
ternyata Fauzan dan Raslan tidak lolos, mengetahui tidak lolos Fauzan cukup kecewa
dan Raslan bersama pelatihnya memberikan Fauzan semangat agar Fauzan dan Raslan
akan belajar dari pengalaman dan pada pertandingan lain waktu Fauzan dan Raslan
dapat mendapat medali dan juara.
Setelah diumumkan yang lolos kebabak final seni Ganda,
giliran pertandingan seni beregu ( wiraloka ). Yang akan mewakili kontingen
Wajo dalam seni beregu adalah kak Nazt, Kak Adhy, dan Kak Hamid. Dan lagi-lagi
kontingen Wajo gugur, katanya dari juri “ wiraloka yang ditampilkan kontingen
Wajo mendapat nilai paling tinggi namun didiskualifikasi karena waktunya yang
terlalu cepat “. Dengan demikian semua atlit Wajo sudah gugur. Mereka semua
bergegas kembali ke penginapan untuk beres-beres dan pamit pulang kepada
pemilik rumah.
Setelah pamit mereka berangkat kembali pulang di rumah
masing-masing. Sesampainya Fauzan dirumahnya. Fauzan merasa ada yang aneh,
mungkin karena di Luwu 3 hari ini Fauzan dan teman-temannya satu rumah dan
sekarang tinggal dirumah masing-masing. Dirumah, Fauzan menceritakan
pengalamannya yang tidak akan dia lupakan ini kepada ibu dan kakak sepupunya.
Sumber: http//bibitilmu.blogspot.com/2014/01/Contoh-CERPEN-berdasarkan-Pengalaman-yang-Tak-Terlupakan.html
+ komentar + 1 komentar
Waw. Mantap teman. Terimakasih
menang BERSAMA
Hidup Adalah Perjuangan
Posting Komentar